Judul Buku:
Kata, Cerita, dan Algoritma: Strategi Linguistik Penerbit Indie di Era Media Sosial
Penulis:
Rawuh Yuda Yuwana, Acep Fatchuroji
Penerbit:
PT. Akselerasi Karya Mandiri
Jumlah Halaman:
Total 94 halaman, Detail halaman (Halaman Romawi: xvii, Halaman Angka: 77)
Ukuran Buku:
15.5 cm x 23 cm
Harga:
Rp. 85.000,00
ISBN:
xxx-xxx-xx-xxxx-x
Sinopsis Buku:
Buku Kata, Cerita, dan Algoritma: Strategi Linguistik Penerbit Indie di Era Media Sosial membahas secara komprehensif bagaimana bahasa bekerja sebagai fondasi utama dalam membangun pembaca, identitas, dan keberlanjutan penerbit indie di tengah lanskap literasi digital yang dikendalikan oleh platform dan algoritma. Buku ini menegaskan bahwa praktik penerbitan di era media sosial tidak dapat dilepaskan dari relasi dinamis antara pilihan kata yang etis dan akurat, cerita yang autentik dan relasional, serta algoritma yang menentukan visibilitas wacana. Melalui pendekatan linguistik, analisis wacana kritis, dan literasi digital, buku ini menunjukkan bahwa bahasa bukan sekadar alat promosi, melainkan praktik kultural yang membentuk makna, kepercayaan, dan komunitas pembaca. Setiap bab mengurai secara sistematis bagaimana strategi linguistik—mulai dari diksi, narasi, voice, persona, dialog komunitas, hingga multimodal discourse—bernegosiasi dengan logika algoritma tanpa kehilangan integritas literasi. Buku ini juga mengkritisi risiko komodifikasi bahasa, clickbait, dan sensasionalisme yang mengancam kedalaman makna, serta menawarkan kerangka etis dan adaptif bagi penerbit indie untuk menjaga kualitas wacana di bawah tekanan pasar dan teknologi. Dengan menempatkan komunitas pembaca sebagai ruang wacana bersama dan penerbit indie sebagai agen literasi, buku ini menegaskan bahwa keberlanjutan tidak dibangun melalui metrik semata, melainkan melalui konsistensi nilai, transparansi bahasa, dan relasi dialogis jangka panjang. Pada akhirnya, buku ini menawarkan sintesis konseptual dan rekomendasi praktis yang menjadikan bahasa sebagai jembatan antara teknologi dan kemanusiaan—menegaskan bahwa di era algoritma, literasi yang bermakna tetap bertumpu pada kata yang jujur, cerita yang bernilai, dan strategi yang bertanggung jawab.


Post a Comment